Globalisasi merupakan salah satu masa transisi yang pasti akan dialami oleh setiap elemen kehidupan, termasuk kehidupan di Indonesia dan Konohagakure. Globalisasi merupakan merupakan untaian untaian sistem kompleks berbagai proses yang ada pada ekonomi global. Dalam era globalisasi ini semua terjadi begitu cepat, begitu pula dengan kebutuhan serta jalanya informasi di era globalisasi ini semakin cepat berubah dan berganti seiring berjalannya waktu.
Laju perkembangan kapitalisme, budaya pascamodern, dan teknologi cyberspace saat ini telah membawa masyarakat ke dalam beragam arus perubahan yang sangat cepat; yang menurut Piliang arus perubahan sangat cepat ini, ibaratnya adalah dunia yang terus berlari; tidak pernah mengurangi tempo produksi, konsumsi, dan kecepatan informasinya, sehingga membuat manusia tak bisa beristirahat sedikit pun.
Hal tersebut diklaim oleh Paul Virilio sebagai dromologi. Dalam kehidupan saat ini semua berjalan begitu cepat yang mana telah mengubah kebiasaan para generasi muda dari melihat proses lebih melihat terhadap hasil yang cepat termasuk juga dalam hal mendapatkan informasi yang utuh. Dalam kaitannya dengan kasus ini para generasi muda lebih mudah terhasut oleh informasi yang belum tentu kebenarannya dapat dipercaya. Hiruzen Sarutobi seperti yang kita tahu ia merupakan salah satu dari 7 Hokage yang pernah memimpin desa Konohagakure, lebih tepatnya beliau merupakan Hokage ke-3. Tuan Hiruzen memiliki jasa yang sangat besar di desa Konahagakure, ia bersama Minato Namikaze pada malam penyerangan Kurama (Kyubi) yang dikendalikan oleh Obito Uciha; ia turut andil serta memiliki peran yang besar dalam garis pertahanan desa Konohagakure.
Namun, dalam penyerang tersebut nyawa Minato bersama istrinya Kushina Uzumaki tidak terselamatkan, demi menyelamatkan sang buah hati, Naruto Uzumaki.
Setelah kejadian malam itu, Naruto secara tidak langsung dititipkan kepada Hiruzen oleh Minato dan Kushina. Akan tetapi, banyak terdengar kabar burung yang menyertai perjalanan hidup Hiruzen setelah kejadian itu, mulai dari sebutan rezim anti-kritik, pembungkaman akademisi yang menurut para netizen demi menjaga keamanan desa serta demi melanggengkan kepemimpinannya sampai dengan dugaan kasus korupsi.
Tuduhan yang dilontarkan kepada Tuan Hiruzen terkait kasus korupsi terhadap harta Minato lebih kurang senilai 160 miliar rupiah menjadi sebuah pemberitaan yang sangat menggemparkan dunia.
Pasalnya Hiruzen merupakan salah satu Kage yang memiliki integritas yang sangat tinggi serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang berlaku di desanya.
Saya setuju dengan Mas Erwin Firmansyah dalam tulisannya yang berjudul “Menepis Tuduhan Korupsi Harta Warisan Minato yang Dilakukan oleh Hiruzen Sarutobi” dalam tulisan tersebut Mas Erwin mengemukakan bahwa sesungguhnya tuduhan yang dilontarkan
dibenarkan
kepada Tuan Hiruzen tidak dapat
karena menurut Mas Erwin hanya merupakan justifikasi dan kebencian semata terhadap Tuan Hiruzen.
Maka, di sinilah timbul efek dromologi yang mana arus pertukaran informasi yang sangat cepat sehingga membuat berita-berita palsu atau fake news berjalan serta bermunculan tiada hentinya menutupi kebenaran yang seharusnya diketahui oleh masyarakat mengenai Tuan Hiruzen.
Tuduhan yang dilontarkan kepada Tuan Hiruzen menurut saya hanya sebatas faktor dendam serta kebencian pribadi terhadap Tuan Hiruzen Hiruzen yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Lalu bagaimana kita mengetahui kebenaran terkait dugaan kasus korupsi kepada Tuan Hiruzen itu benar atau salah?
Tempo waktu saya mendengar kabar akan ada proses di meja hijau, tetapi saya masih belum mendapatkan jadwalnya; kapan dan di mana proses peradilan itu dilakukan. Dengan demikian, saya sebagai warga masyarakat yang menjunjung tinggi kebenaran serta nilai moral seperti Tuan Hiruzen, saya sarankan kepada teman-teman semua harap tahan dulu untuk menyuarakan bahwa Tuan Hiruzen itu melakukan tindak pidana korupsi; serta menunggu hasil putusan dari yang mulai hakim agung di meja hijau nanti.
Penulis: Fio F Yussup
Fio F. Yussup, mahasiswa tingkat akhir Sastra Indonesia serta masih belajar menulis; dan pernah jadi tukang foto sama video. Kalau ingin interaksi bisa mampir saja langsung @yussup13